cj.vino akbar from 107.3 Fm E-radio study n fun station

walcome to my blog. to the reader's please menikmati ondition in my blog to your hapyy.

search

12.28.2008

contoh resensi tentang film wanita punya cerita dalam cerita jogja dan jakarta

RESENSI
1. Judul film : Pergaulan Pelajar Jogja
2. Identitas film :

a. Judul film : “Wanita Punya Cerita” Cerita Yogyakarta
b. Tahun pembuatan : 2007
c. Sutradara : Upi
d. Produksi : Kalyana Shira Film
e. Skenario : Vivian Idris
f. Produser : Nia Dinata

3. Tokoh dan watak :
a. Safina :
Pandai dalam masalah, tanggap, dan mudah dalam bergaul dan mencintai seseorang.
b. Jay Anwar :
Jurnalis yang handal dalam acting dan menutupi jati diri.
c. Rahma :
Selalu ragu dalam keputusan, penuh kebimbangan, dan penurut sehingga mudah di rayu.
4. Sinopsis :
Jawa merupakan daerah yang kaya akan adat istiadat. Tidak seperti kota Jakarta yang penuh dengan egoisme, individu dan budaya luar yang pesat. Sebagai seorang jurnalis Jay Anwar ingin menyusuri Yogyakarta sebagai kota pelajar. Dia berinisiatif untuk melakukan penelitian tentang barbagai gejolak yang ada pada anak muda tentang sex bebas di Jogja. Untuk itu jay pergi ke jogja untuk melakukan risetnya.
Di jogja jay melihat sekelompok anak muda yang telah asyik membicarakan sex bebas di sebuah warnet mereka tertarik dengan foto-foto bugil. Jay juga melihat sekelompok cewek datang mengahmpiri anak muda itu untuk meminta pertanggung jawaban atas kelakuannya melakukan sex pada Rahma pacar salah satu cowok yang tengah asyik di warnet.
Dan itu merupakan sebuah peluang bagi Jay untuk mengexspose mereka hingga Jay dapat melanjutkan risetnya tentang pergaulan bebas di kota pelajar ini. Dengan perlahan jay masuk dalam dunia mereka. Dengan melewati Safina salah satu cewek yang tengah melabrak cowok Rahma Jay dengan mudah mendapatkan berita-berita tentang pergaulan di Jogja. Jay berusaha mengorek berbagai keterangan dari mereka. Hingga sebuah risetnya memaksa untuk ikut terjun di dunia mereka. Jay mendapatkan tubuh Safina dengan mudah.
Selama itu Rahma belum mendapatkan pertanggung jawaban dari sang cowok. Hingga akhirnya Rahma mencoba mengguguran kandungannya. Namun tetap saja tidak bisa. Akhirnya dengan terpaksa keempat cowok itu memutuskan melotre “nama siapa yang keuar maka dialah yang bertanggung jawab”. Akhirnya Yantolah sebagai pemenang mendali wanita bergilir itu. Dengan keterpaksaan akhirnya Yanto menikahi Rahma. Meski dia bukanlah pacar Rahma.
Namun sayangnya penyesalan tidak ada pada Rahma saja, Namun juga Safina. Kedatangan Jay di pesta perkawinan Rahma dan Yanto, Jay mohon pamit untuk kembali ke Jakarta, tanpa sedikit kekhawatiran dan beban. Seolah tak terjadi apa-apa antara Jay denga Safina.
Setelah berminggu-minggu Jay tidak member kabar, ternyata datang sebuah Koran dari Jakarta yang meliput tentang pergaulan bebas di sekolah Safina. Dan pengarangnya tak lain adalah Jay Anwar. Hingga sekolah Safinapun ikut di exspose oleh banyak wartawan. Selanjutnya Safina pun membeberkan kepada wartawan tentang Jay Anwar yang telah menikmati tubuh Safina tanpa tanggung jawab.

5. Alur/plot : Alur maju
a. Adegan orientasi : Ketika Shafina memperkenalkan diri dengan Jay.
b. Komplikasi : Ketika Rahma di ketahui hamil karena di “Gilir” oleh Bagus dkk.
c. Puncak konflik : Shafina marah setelah melihat sekolahnya di datangi wartawan karena berita di koran tentang adanya salah satu murid yang kerap melakukan sex bebas.
d. Ending : Shafina mengungkapkan tentang siapa Jay kepada wartawan dan perlakuanya yang tidak bertanggung jawab atas hubungannya kepada Safina.
6. Setting :
1. Setting Tempat : Di Yogyakarta.
2. Setting Waktu : Ketika Jay Anwar melakukan risetnya di Yogyakarta tentang pergaulan bebas.
7. Amanat : Sex bebas bukan merupakan inti dari pacaran.
8. Keunggulan dan Kelemahan Film :
a. Ceritanya bagus dan dan sesuai dengan pergaulan anak muda zaman sekarang.
b. Penguasaan acting para pemain bagus.
c. Kualitas gambar masih kurang bening.
d. Ilustrasi musik masih kurang.
Resensi


Judul film : Aku tetap Ibumu

1. Identitas film :
* Judul : cerita jakarta
* Tahun pembuatan : 2007
* Sutradara : Lasja F. Susatyo
* Produksi : Kalyana Shira Films
* Skenario : Melissa Karim
* pemain/tokoh:
a. Susan Bachtiar (Laksmi) : Penuh tanggung jawab, Penyabar, selalu tabah, tidak putus asa, dan tabah menerima kenyataan.
b. Ranti Maria (Belinda) : Tetap mencintaai ibunya, masih belum bisa berfikir tentang keadaan ibunya.
c. Ratna Riantiarno (Ibu Sumadiprodjo) : Tidak mau mengerti keadaan laksmi, pelit, sayang cucu.
d. Tarzan (Bapak Sumadiprodjo) : Keras kepala dalam keinginan, tidak bisa toleran pada menantunya sendiri.
2. Sinopsis :
Laksmi adalah seorang janda beranak satu. Dia kehilangan suaminya karena HIV/AIDS. Ketika masih dalam suasana berduka menghadapi kenyataan bahwa dirinya tertular virus HIV/AIDS yang mematikan itu, dan kedua orang tua keluarga suaminya berkeras hati mengambil alih hak asuh Belinda, anak perempuannya.

Sebagai seorang Ibu Laksmi bertahan untuk tetap mengasuh Belinda meskipun ia harus kehilangan semua hartanya, dan bersusah payah membawa Belinda berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Namun niatnya terbentur kenyataan, membesarkan anak dengan kondisi yang makin lemah tanpa penghasilan memaksa Laksmi mengambil keputusan besar, demi memberikan yang terbaik bagi Belinda dan dirinya.
3. Alur/plot :
a. Adegan orientasi :
b. Komplikasi : ketika suami Laksmi mati dan dia dituduh telah menulari AIDS kepada suaminya oleh mertua.
c. Puncak konflik : Ketika harus berjuang hidup untuk anaknya dengan penyakit yang di deritanya dan tanpa pekerjaan yang jelas dan uang yang memadai.
d. Ending : Melayang
4. Setting :
a. setting tempat : Di Jakarta
b. setting waktu : Masa kini
5. Amanat/nilai moral :
a. Semangat hidup untuk masa depan anaknya.
b. Sakit takkan bisa mematahkan hati seorang ibu untuk menyerah.
c. Anak adalah harta yang tak ternilai.
d. Tanggung jawab seorang ibu terhadap anak sangat besar.
6. Keunggulan dan kelemahan film :
Keunggulan/kelemahan film :
1. Cerita film sangat menarik..
2. Pengusaan actingnya bagus.
3. Kualitas gambar masih kurang bagus.
4. Ilustrasi musik masih monoton dan kurang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

taburkan inspirasi kita di fasilitas internet.
inilah perubahan zaman yng patut kita kembangkan. dengan internet kita bisa menuangkan ilmu kita yang pernah kita tau dan pahami dengan tidak memperhatikan setatus anda.

apa yang telah anda lakukan untuk hidup anda selanjutnya?

Pengikut