Di segala kehidupan memang tergaris suatu perjalanan hidup yang meski kita jalani. entah itu sulit, mudah, atau pahit, namun serasa itulah buah dari sebuah kenikmatan. terasa sendiri olehku. tanpa ku sadarai aku mampu dan bisa seperti sekarang ini tanpa bisa ku bayangkan lagi secara menyeluruh seisi kehidupanku. meski pahit, sulit, dan tak kita mengerti, namun sesuatu itu malah menjadi bekal yang berguna untuk kita.
cj.vino akbar from 107.3 Fm E-radio study n fun station
walcome to my blog. to the reader's please menikmati ondition in my blog to your hapyy.
Adalima dasar dalam mencegah atau memperbaiki pencemaranudara berbentuk gas.
1. Absorbsi. Melakukan solven yang baik untuk memisahkan polutan gas dengan konsentrasi yang cukup tinggi. Biasanya absorbennya air, tetapi kadang-kadang dapat juga tidak menggunakan air (dry absorben).
2. Adsorbsi. Mempergunakan kekuatan tarik-menarik antara molekul polutan dan zat adsorben. Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap polutan. Berbagai tipe adsorben antara lain Karbon Aktif dan Silikat.
3. Kondensasi. Dengan kondensasi dimaksudkan agar polutan gas diarahkan mencapai titik kondensasi, terutama dikerjakan pada polutan gas yang bertitik kondensasi tinggi dan penguapan yang rendah (Hidrokarbon dan gas organik lain).
4. Pembakaran. Mempergunakan proses oksidasi panas untuk menghancurkan gas Hidrokarbon yang terdapat di dalam polutan. Hasil pembakaran berupa Karbon Dioksida dan air. Adapun proses pemisahannya secara fisik dikerjakan bersama-sama dengan proses pembakaran secara kimia.
5. Reaksi kimia. Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan Belerang. Membersihkan gas golongan Nitrogen, caranya dengan diinjeksikan Amoniak yang akan bereaksi kimia dengan NOx dan membentuk bahan padat yang mengendap. Untuk menjernihkan golongan Belerang dipergunakan copper oksid atau kapur dicampur arang.
Sementara itu, pencegahan pencemaranudara berbentuk partikel dapat dilakukan melalui enam konsep :
1. “Membersihkan” (Scrubbing). Mempergunakan cairan untuk memisahkan polutan. Alat scrubbing ada berbagai jenis, yaitu berbentuk plat, masif, fibrous, dan spray.
2. Menggunakan filter. Dimaksudkan untuk menangkap polutan partikel pada permukaan filter. Filter yang dipergunakan berukuran sekecil mungkin. Filter bersifat semipermeable yang dapat dibersihkan, kadang-kadang dikombinasikan dengan pembersihan gas dan filter polutan partikel.
3. Mempergunakan presipitasi elektrostatik. Cara ini berbeda dengan cara mekanis lainnya, sebab langsung ke butir-butir partikel. Polutan dialirkan di antara pelat yang diberi aliran listrik sehingga presipitator yang akan mempresipitasikan polutan partikel dan ditampung di dalam kolektor. Pada bagian lain akan keluar udara yang telah dibersihkan.
4. Mempergunakan kolektor mekanis. Dengan menggunakan tenaga gravitasi dan tenaga kinetis atau kombinasi keduanya untuk mengendapkan partikel. Sebagai kolektor dipergunakan gaya sentripetal yang memakai siklon.
5. Program langit biru. Yaitu program untuk mengurangi pencemaranudara, baik pencemaranudara yang bergerak maupun stasioner. Dalam hal ini, ada tiga tindakan yang dilakukan terhadap pencemaranudara akibat transportasi (baca: kendaraan bermotor), yaitu: Pertama, mengganti bahan bakar kendaraan. Bahan bakar disel dan premium pembakarannya kurang sempurna sehingga terjadi polutan yang berbahaya. Dalam program lagit biru, hal ini dikaitkan dengan penggantian bahan bakar ke arah bahan bakar gas yang memberikan hasil pembakaran lebih baik. Kedua, mengubah mesin kendaraan. Mesin dengan bahan bakar disel diganti dengan mesin bahan bakar gas. Ketiga, memasang alat-alat pembersihan polutan pada kendaraan bermotor.
6. Menggalakan penanaman pohon. Mempertahankan paru-paru kota dengan memperluas pertamanan dan penanaman berbagai jenis pohon sebagai penangkal pencemaran. Sebab tumbuhan akan menyerap hasil pencemaranudara (CO2) dan melepaskan oksigen sehingga mengisap polutan dan mengurangi polutan dengan kehadiran oksigen.
Upaya penanggulangan pencemaranudara berupa :
1. Ditingkat rumah tangga, dapat berupa tidak membakar sampah di pekarangan, tidak menggunakan lemari es, tidak merokok di dalam ruangan. 2. Ditingkat wilayah, dapat berupa reboisasi, memelihara tanaman kota, tidak menebang hutan scara liar. 3. Ditingkat nasional, dapat berupa larangan insektisida berbahaya, keharusan membuat cerobnong asap pada pabrik, lokasi industri yang jauh dari lingkungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
taburkan inspirasi kita di fasilitas internet. inilah perubahan zaman yng patut kita kembangkan. dengan internet kita bisa menuangkan ilmu kita yang pernah kita tau dan pahami dengan tidak memperhatikan setatus anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
taburkan inspirasi kita di fasilitas internet.
inilah perubahan zaman yng patut kita kembangkan. dengan internet kita bisa menuangkan ilmu kita yang pernah kita tau dan pahami dengan tidak memperhatikan setatus anda.